Sekupang saya lihat kiri kanan, ko ada yang aneh, ternyata pikiran saya memang sedang memikirkan tempat baru ini, batam yang saya fikir adalah penuh dengan hiruk pikuk kebisingan jalan yg macet, jalan tol yang membentang dan lain-lain, sampai akhirnya tiba di tempat tujuan itu tidak ada ketemu yang saya pikirkan. Sampai suatu saat saya bertemu dengan kekaguman yang takakan perna saya lupakan sampai sekarang, adalah sisilain dari kehidupan Batam yang sayup-sayup terdengar ke luar daerah yaitu kehidupan yang religius utnuk sebagian penduduknya terutama para pekerja industri. Saya membandingkan dengan keadaan di tempat kelahiran saya di kota Cianjur yang terkenal dengan sebutan kota santrinya, di kota santri melihat pekerja industri ataupun kantoran yang mengikuti pengajian jarang sekali terlihat, kecuali orang-orang tertentu saja dan dapat dihitung sehingga tidak menimbulkan ketakjuban luar biasa, mungkin karena sudah hal biasa walaupun banyak jumlahnya tapi tetap tidak termasuk keanehan apa lagi orang kantoran banyak berasal dari santri sebuah pondok pesantren yang ada di kotatersebut. Namun untuk batam keadaan seperti itu adalah hal yang menakjubkan, mengingat Batam adalah Kota Industri yang kebanyakan penduduknya adalah pendatang baru dan para pekerja industri, lumrahnya untuk mengikuti suatu acara religius seperti sebuah pengajian atau acara keagamaan lainnya memerlukan kondisi badan yang fit, tidak dalam keadaan lelah dll, tapi di Batam ini saya sangat salut dan takjub melihat penomena ini terjadi dalam penglihatan nyata mata saya, di Btama ini Ustadz-ustadnya yang kelelahan memberi tausiah jama`ahnya, sedangkan jama`ahnya semangatnya luar biasa, padahal meraka kebanyakan baru pada pulang dari pekerjaannya, tapi itulah Batam yang saya lihat, sangat menarik untuk dipahami, dan inilah sisi lain dari kota Batam yang katanya Negatip di luar tapi harum di dalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar